Selasa, 10 Agustus 2010

EPILOG dari Buku Totto Chan's Children

Semua anak yang kutemuiSangatlah cantikAnak-anak yang tertawa,anak-anak yang jail,Anak perempuan kecil yang menggendong bayi di punggung,Anak laki-laki yang memamerkan kemampuan bersalto,Anak-anak yang bernyanyi bersamaku,Anak-anak yang mengikutiku ke mana-mana.
Aku bertemu segala macam anak.
Juga anak-anak yang orangtua
Serta saudara-saudaranya
Dibunuh tepat di depan mata mereka.
Anak-anak yang kaki dan tangannya dipotong oleh tentara gerilya
Anak-anak perempuan yang orangtuanya hilang,
Meninggalkan mereka bersama adik bayi yang harus dirawat.
Anak-anak lelaki yang bersedih karena teman-teman,
Juga binatang piaraan mereka mati akibat kelaparan.
Anak-anak yang rumah dan sekolahnya hancur.
Yatim piatu,yang digiring dari satu kamp ke kamp lain.
Anak-anak yang bekerja sebagai pelacur untuk menyokong keluarga.
Namun,
Bahkan dalam situasi semengerikan itu,
Mereka berkata tidak satu anak pun memilih bunuh diri.
Tidak satu pun, di kamp pengungsi mana pun,
Meskipun mereka tidak memiliki masa depan dan harapan.
Aku menanyakan hal ini ke mana pun aku pergi.
"Tidakkah anak-anak ini bunuh diri?"
"Tidak, tidak satu pun."
Dan aku menangis.
Saat aku melihat bayi-bayi yang kurus,
Hampir seperti tengkorak hidup, berjalan lewat
Dengan sekuat tenaga dan keinginan,
Aku menangis.
Aku ingin berteriak keras-keras,
"Di Jepang, anak-anak bunuh diri!"
Apakah ada yang lebih meyedihkan?
Apakah arti kemakmuran? Apa itu kelimpahan?
Setelah bertemu berbagai macam anak,
Aku ingin mengatakan hal pada anak-anak Jepang:
Jika kalian sedih melihat anak-anak di negara berkembang,
Yang kalian temui di dalam buku ini,
Dan ingin membantu mereka,
Katakan sekarang kepada teman
yang duduk di sebelahmu,
"Mari berdamai.
Mari bergandengan tangan dan menjalani hidup
bersama."
Di sekolah dasarku -- Totto-chan -- ada beberapa
murid yang cacat.
Sahabatku adalah anak laki-laki penderita polio.
Tapi tak sekali pun kepala sekolah berkata,
"Bersikap baiklah pada anak-anak itu," atau "Bantulah mereka."
Yang selalu ia katakan adalah,
"semua orang sama.Marilah kita semua bersahabat."
Hanya itu.
Jadi kami melakukan hal bersama-sama.
Setiap orang butuh sahabat, teman untuk tertawa.
Anak-anak yang kelaparan pun ingin jadi temanmu.
Itulah yang ingin kusampaikan padamu.

Tidak ada komentar: